https://kopipoker.biz/ |
Semarang - 57 Medis di RSUP dr kariadi, Semarang yang diduga terpapar virus Corona (COVID-19) yang akhir - akhir ini viral ternyata sudah mencapai 57 medis. Beberapa dari mereka dinyatakan telah sembuh.
57 tenaga Medis RSUP dr kariadi yang positif Corona itu sembilan (9) orang di antaranya dinyatakan sembuh."Kata Agus.
Kemudian Hasil Swab terakhir pada tanggal 14 april 2020 mengatakan dari 57 tenaga medis RSUP dri Kariadi yang positif Corona masih 34 orang.
BACA JUGA : BEBERAPA TIPS BERMAIN POKER ONLINE
"Hasil pemeriksaan tanggal 14 April, tenaga pegawai RS Kariadi (yang positif Corona) adalah 34. Setelah ditelusuri, ada 2 nama, keluarganya pasien yang ikut satu rangkaian. Yang benar 34 pegawai positif," ujarnya.
Agus menambahkan, 34 tenaga medis positif Corona yang masih dirawat itu terdiri dari 6 dokter spesialis, 24 peserta pendidikan dokter spesialis (PPDS) yang 15 di antaranya spesialis bedah, 2 pegawai fisioterapi, 1 tenaga perawat, dan 1 tenaga administrasi.
"Dari pemeriksaan tanggal 14 ada lonjakan sangat tinggi di kelompok bedah, termasuk PPDS bedah, 15 orang, dan 4 dokter bedah saraf. Mencolok kedua, dari PPDS untuk obstetri 5 orang," jelasnya agus.Pokeronline
Agus menambahkan, 34 tenaga medis positif Corona yang masih dirawat itu terdiri dari 6 dokter spesialis, 24 peserta pendidikan dokter spesialis (PPDS) yang 15 di antaranya spesialis bedah, 2 pegawai fisioterapi, 1 tenaga perawat, dan 1 tenaga administrasi.
"Dari pemeriksaan tanggal 14 ada lonjakan sangat tinggi di kelompok bedah, termasuk PPDS bedah, 15 orang, dan 4 dokter bedah saraf. Mencolok kedua, dari PPDS untuk obstetri 5 orang," jelasnya agus.Pokeronline
Menurutnya, penyebab tenaga medis terpapar virus Corona adalah dari beberapa klaster. Antara lain di klaster dokter bedah, yaitu ketika ada pasien yang ditangani tapi setelah operasi baru diketahui gejala virus Corona. Kemudian ada orang tua pasien yang ternyata positif Corona.
"Pasien bedah saraf anak yang kebetulan pulang paksa yang ternyata orang tuanya secara pemeriksaan di tempat lain di daerah terjangkit itu positif, jadi identifikasi terlambat," kata Agus.Pokeronline
"Pasien bedah saraf anak yang kebetulan pulang paksa yang ternyata orang tuanya secara pemeriksaan di tempat lain di daerah terjangkit itu positif, jadi identifikasi terlambat," kata Agus.Pokeronline
Kemudian di klaster obstetri ada penanganan operasi melahirkan pasien positif Corona. Menurut Agus, dalam penanganan APD tenaga medis sudah sesuai sehingga kemungkinan terjadi penularan saat pelepasan APD pasca operasi.
Komentar
Posting Komentar