Langsung ke konten utama

Serangan Donald Trump Kepada China Yang Di lakukanNya Secara Beruntun!


Info Terupdate -Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, terus menjadi sorotan terkait pernyataan dan sikapnya terhadap China. Sejak pandemi virus corona melanda Paman Sam hingga menewaskan lebih dari 103 ribu orang, Trump terus melontarkan kesalahan kepada China.Pokeronline

Terbaru, dalam konferensi pers di Gedung Putih pada Jumat (29/5), Trump secara khusus mengatakan Amerika Serikat akan memberikan perhitungan kepada China atas apa yang telah mereka perbuat kepada AS.

Langkah itu diambil dari tudingannya yang menyebut China telah melakukan spionase hingga melanggar kebebasan di Hong Kong karena menerapkan Undang-undang Keamanan.
Pokeronline
 
"Mereka telah merobek Amerika Serikat seperti yang belum pernah dilakukan sebelumnya. Menyerbu pabrik-pabrik kami dan memusnahkan industri Amerika," kata Trump dikutip dari CNN, Minggu (31/5).

Mengenai tudingan spionase, Trump mengatakan China telah mencuri rahasia industri AS. Menurutnya, pemerintah China dengan sengaja menggunakan berbagai macam cara untuk menjatuhkan industri AS. Namun Trump tak menjelaskan secara rinci maksud spionase tersebut.
Pokeronline
 
Dalam pidatonya, serangan Trump kepada China semakin meluas dengan menyebut China telah melanggar batas wilayah di Samudera Pasifik. "(China) secara tidak sah mengklaim wilayah di Samudra Pasifik," ucap Trump.

Trump menuturkan, AS telah memberikan sanksi kepada China dengan melarang mahasiswa dan peneliti dari China masuk ke negaranya. Ia juga akan memberi sanksi kepada pejabat China dan Hong Kong yang terlibat dalam pengesahan UU Kemanan.

"Minggu ini China secara sepihak memberlakukan kendali atas keamanan Hong Kong. (Itu merupakan) pelanggaran nyata terhadap kewajiban (mematuhi) perjanjian China dengan Inggris," jelas Trump.
Pokeronline
 
Hong Kong merupakan wilayah administrasi khusus milik China yang menerapkan satu negara dua sistem. Tidak seperti di China daratan, warga Hong Kong diberikan hak demokrasi dan kebebasan berpendapat selama 50 tahun usai mereka kembali ke tangan Beijing.

Trump mengatakan, dengan adanya UU Keamanan itu, AS tidak lagi bisa memberikan perlakuan khusus untuk Hong Kong sehingga mereka mencabut status istimewa mereka. "(Kami) memulai proses penghapusan pengecualian kebijakan yang memberikan perlakuan berbeda dan khusus kepada Hong Kong," tutur Trump.
Pokeronline
 
Selain itu, dalam pidato itu Trump juga menyampaikan berakhirnya kerja sama AS dengan WHO. Penghentian kerja sama karena Trump menuding WHO sudah menjadi boneka China.

"China memiliki kendali penuh atas Organisasi Kesehatan Dunia meskipun hanya membayar $ 40 juta per tahun, dibandingkan dengan apa yang telah dibayar Amerika Serikat yaitu sekitar $ 450 juta per tahun," kata Trump.
Pokeronline

Komentar